Engkau penulis hidupku...

Dialah yang mengatur dan mengisi hari-hariku...
hanya Dialah yang ku puji....

Cari Blog Ini

Laman

Senin, 24 Mei 2010

hari ini ............
cukup menegangkan....
melelahkan.....
mengharukan.....
serasa sepanjang hari ini mengarungi berpuluh-puluh kilometer dengan jalan kaki ....
Trimakasih padaMu ya ALLAh masih memberiku kekuatan.....
trimakasih mamaku sayang yang hampir tiap waktu trus mengingatkanku....
sabar anakku,,,,
semangat anakku,,,,
Trimakasih Tuhan buat pertemuan dgn omku kmarin cukup mengobati rasa rinduku pada papa yang Engkau telah panggil hampir 10 thun yg lalu...
om dan papa sangat mirip....
makasih om buat semangat dan nasehatnya,,,,
besok,,,
aku akan menghadapi seminar proposal KTIS....
Tuhan...
mampukan hambamu ini.....
Smangtttt eta..
All is well^^,

Kamis, 20 Mei 2010

DIES NATALIS FAKED UNSRAT YANG KE-51
liric lagu angkatan 2006
kosong enam yang ku cintai....
kita nyanda' mo lupa...
biar kita sibuk skali, baru pulang bajaga..
kita tetap kesini...

KTIS, KKP, KKN...
riki kita se tinggal
ado do... pe lalah skali...

cari kostum nyanda sempat
cuma dapa baju jaga..
ado..doo... pe snang skali...

ciayou... for angkatan 2006!!!

Hemofilia

Gangguan Proses Pembekuan
Hemofilia A (Kekurangan Faktor VIII)
Hemofilia B (Kekurangan Faktor IX)
Etiologi:
• Kelainan pembekuan keturunan yang paling banyak adalah kekurangan F VIII & F IX.
• Kekurangan F VIII 1:10.000 ♂ yang lahir hidup,Kekurangan F IX 1:40.000 ♂ yang lahir hidup di AS
• Keturunan: X-linked Recessive,maka hampir semua kasus hemofilia anak laki-laki.
Hemofilia A (Kekurangan Faktor VIII)
Hemofilia B (Kekurangan Faktor IX)
• Evaluasi:
Anamnesa keluarga/famili biasanya positif (pd paman, sepupu ♂ di keluarga ibu), tetapi . . .30% kasus hemofilia muncul secara spontan tanpa anamnesa famili
Laboratorium
• Masa Protrombin Partial (PTT) memanjang, tetapi Masa Protrombin (PT) normal
• Masa Pembekuan (Clotting Time) memanjang tetapi Masa Perdarahan (Bleeding Time) normal
• Diagnosa dikonfirmasi dgn F VIII-C assay atau F IX assay
Gambaran Klinis Hemofilia A & Hemofilia B
Neonatus: Perdarahan banyak sesudah sirkumsisi/sunat dan sesudah diinjeksi.
Anak:
i. Mudah memar walaupun tramanya ringan saja,
ii. Kalau kena trauma mudah terjadinya:
• Hematoma
• Hemarthrosis Sendi bengkak, panas, nyeri, merah
• Perdarahan intramuskular Otot nyeri & bengkak.Pucat, Lemah
• Perdarahan intrakranial  status mental turun,tanda nurologik
iii. Perdarahan spontan di sendi & otot pada kasus berat(jarang spontan pada kasus moderat)
Hemofilia A & Hemofilia B
• Obat-obat yang mengandung Faktor VIII:
• Konsentrat F VIII & F IX murni: obat pilihan utama, bebas virus
(HIV ect), rekombinant atau monoklonal
• F VIII Pasturized: tidak semurni Konsentrat, namun dianggap aman kini karena dites dulu.
• Kriopresipitat: dari plasma segar yang dibekukan (Fresh
Frozen Plasma) jarang dipakai untuk hemofilia
• Deamino-D-arginine Vasopressin (DDAVP) dpt menolong pada kasus hemofilia ringan saja & pada PvW.
Penatalaksanaan untuk Hemofilia
Tes PTT menjadi normal kalau Aktifitas F VIII > 40%
• Perdarahan intrakranial (paling bahaya): Koreksi Faktor 100% langsung & opname, Skan CT,
• Perdarahan intramuskular (dapat  syok kalau di paha)
Parestesia, anestesia &/atau nadi distal lemah
 bahaya penyempitan arteri-arteri! Perlu operasi?
Kalau ada tanda-tanda nurologis pasien akan perlu koreksi 100% & evaluasi ortopedis
Tindakan kompres dgn kantung es & anggotanya diangkat(elevation) dapat menolong
Penatalaksanaan untuk Hemofilia
Perdarahan kesendian (Hemartrosis)
• Aspirasi sendi harus dihindari!
• Imobilisasi (splint), kompres es, istirahat,
elevation
• Koreksi kekurangan Faktornya
• Pada kasus berat yang sering kena hemarthrosis, profilaksis dengan Faktor QOD (IV
dirumah)
Komplikasi Hemofilia
• Kontraksi & Angkilosis pd sendi yg sering kena hemartrosis
• Zat Inhibisi krn Antibodi terhadap Faktor VIIIatau IX sangat menyulitkan pengobatan
• Infeksi dari HIV, Hepatitis B & Hepatitis C dari
obat yg terkontaminasi. Sangat tragedis. PMI testing?

lagu Toraja

ke solo'ko inde' rokko
ke tuka' ko sambali'
umbai messaile ko pissan
ammu male memboko'

kengku bua-bua teda
kengku ta'bi lelupang
umbai lala'ka'na' dikka'
dio randan dodomu

tumangi' anak tennge'
dao lolok barana'
umpeagi bua kayu mambela

kedenni langkan mutiro
dao patu tondokmu
umbai langkan ku dikka'
langkan ma'mallo-mallo

artinya kurang lebih:

bait pertama:
kalau kamu berjalan ke bawah
kalau kamu berjalan di sebelah sana
(agak sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia akan lebih dimengerti kalau memperhatikan keadaan alam toraja yang berbukit-bukit, dan kata2 ini juga sering digunakan dengan makna berbeda)
mungkin ada baiknya kalau kamu menoleh sekali
kalau kamu memang mau pergi jauh

bait kedua:
"kengku" artinya "seandainya saya"
yang dibait kedua baris pertama dan kedua dilanjutkan dengan kata
"bua-bua teda" dan "ta'bi lelupang" adalah buah/bunga rumput yang dapat lengket
pada kain.
baris ke-3 dan ke-4 "sepertinya saya ingin menempel di tepi sarungmu"
(orang toraja dulu suka pake sarung)

bait ketiga:
menangis anak burung tennge' (katanya ini salah satu jenis elang)
di atas pohon beringin
mengharapkan buah pohon yang jauh/tinggi

bait keempat:
kalau ada burung elang engkau lihat
di atas puncak kampungmu
mungkin itu burung elangku
burung elang yang sedang mengiba-iba (kata terakhir mungkin tak begitu tepat)

ada sebuah hal yang menarik ketika kemudian mendengarkan lagu ini dan menanyakan makna kata-kata yang belum saya ketahui. Kalau kita perhatikan lebih baik maka ada beberapa hal yang menarik
lagu ini adalah lagu yang cukup tua di Tana Toraja dan merupakan lagu yang sangat romantis. Penyampaian perasaan seseorang (sepertinya lebih condong wanita) yang ditinggal kekasihnya kemudian menyampaikan perasaan sedihnya lewat lagu. Kalmat-kalimat yang dibuatnya tidak langsung melainkan melalui bentuk (umumnya mempersonifikasikan tumbuhan dan hewan) yang membuatnya lebih bermakna dan dalam disbanding jika langsung disampaikan misalnya dengan kalimat “mamali’ tu penaangku” (hatiku rindu) dsb.

Kedua, lagu ini menggunakan beberapa kata yang kebanyakan pemuda Toraja sekarang ini tak tahu lagi maknanya seperti tennge’, bua teda, ta’bi lelupang, dan ma’mallo-mallo (ini berdasarkan survei pada beberapa teman toraja yang sekampus dengan saya. Ini sebuah hal yang tak bagus jika kita ingin kekayaan budaya kita tak berkurang, baik itu secara lokal maupun nasional.

Ketiga, ada beberapa kata yang cukup sulit dicarikan padanan katanya di dalam bahasa Indonesia. Mungkin ini terjadi karena penulis tak cukup banyak kosakata kedua bahasa tersebut ataukah karena memang tak ada, ataukah karena kita malas menggali lagi pengetahuan kita tentang bahasa itu.

Keempat: maupun music daerah sudah sangat dipengaruhi oleh music-musik pop dan juga instrument-instrumen yang digunakan. Ada contoh positif untuk hal ini, seperti yang dilakukan oleh Vicky Sianipar untuk lagu2 daerah batak. Akan tetapi di banyak daerah, termasuk di Toraja, beberapa lagu menjadi terasa sangat “aneh” seperti yang dapat dilihat di Youtube yaitu lagu “masse-massena” yang dinyanyikan oleh cewek seksi dengan music disco. Maknanya menjai kabur dan segi emosionalnya hilang. Juga perkembangan lagu toraja sekarang ini, yang mungkin memang hanya untuk mengikuti tren pasar sudah menjadi lagu-lagu yang liriknya sangat dangkal.

Mungkin ada banyak lagi yang dapat kita lihat dari lagu-lagu daerah ini yang belum dicermati oleh penulis yang akan menjadi jelas kalau kita mau memikirkannya dan mencari penyelesaian masalahnya.
editor: kakak Ronald Rantealang^^,

firs time

segala sesuatunya ada masa dan waktunya sendiri.....
hari ini cukup refres....lagi...
3 hari lagi akan menghadapi ujian proposal, thanx God akhirnya proposalku dah selsai,,,
tinggal edit aja dikit..
makasih banget buat para dosen pembimbingku...